Jumat, 14 November 2014

Pengalaman Menggunakan Buku BSE, Aplikasi Buku BSE dan Mahoni.com



BSE KUADRAT
Sebelum menceritakan pengalaman saya menggunakan Buku Sekolah Elektronik yang sangat membantu saya dalam belajar, izinkan saya untuk memperkenalkan diri. Nama saya Rostika Nurlaela Nova Maya Sofa. Saya biasa dipanggil Rostika atau Nova. Saya sekarang duduk di kelas XI MIA 3 di SMAN 1 BALEENDAH-Bandung. Jujur ketika dulu saya masuk dan diterima di SMA ini saya merasa sangat senang sekaligus bangga menyelimuti perasaan saya apalagi saya duduk di kelas yang dikatakan “unggulan”. Entah mungkin itu keberuntungan saya atau apapun itu, namun saya hanya bersyukur atas apa yang Allah berikan karena kesempatan untuk duduk di kelas itu pasti belum tentu dirasakan oleh teman saya yang lain di luar sana. Maklum perasaan itu muncul di hati saya, namanya juga seorang anak desa dari kabupaten Garut yang mencoba berhijrah dari desanya untuk menimba ilmu di SMA yang katanya juga “SMA favorit se-kabupaten Bandung”. 
 “Ya, memang perasaan itu boleh muncul tapi saya tidak boleh sombong apalagi untuk menjadi siswa yang unggul mungkin perlu belajar yang ekstra di kelas itu” rintihan saya waktu itu. Saya akui setelah beberapa saat saya melaksanakan proses kegiatan belajar bersama teman-teman sekelas saya, mereka memang siswa yang unggul dan pantas untuk mendapatkan kursi panas di kelas unggulan. Berbagai prestasi pernah mereka raih di sekolah sebelumnya, baik dari bidang akademis maupun non akademis. Ditambah lagi tentu saya mempunyai cita-cita menjadi ILMUWAN BSE dan ingin mengamalkannya kelak dengan menjadi seorang dosen. Aamiin . Untuk itu, selain bersyukur saya pun tidak ingin meninggalkan kursi panas tanpa usaha tentunya.
Namun tentunya usaha yang asal-asalan tidak cukup, bukan?
Dibalik perasaan senang itu, justru saya perlu usaha yang keras dan tekad yang kuat untuk selalu berprestasi secara sehat dan juga tidak lupa berdo’a tentunya. Do’a diri sendiri, orang tua bahkan keluarga karena ridha allah ada pada ridha orang tua. Di sekolah saya mengikuti berbagai ekstrakulikuler, diantaranya mengikuti ORBIT ( Organisasi Bina Iman dan Taqwa), Pramuka, dan Astronomi club. Dalam seminggu, saya sedikit sulit untuk mengatur waktu untuk mengikuti ke-tiga ekstrakulikuler tersebut yang kadang kegiatannya bentrok di hari yang sama, ya maklumlah masih dalam tahap belajar dan diantara ke-tiga ekstrakulikuler tersebut tidak ada yang harus didahulukan dan itu berarti ke-tiga ekstrakulikuler tersebut penting bagi saya.
Tentu saja untuk mengatur dan menentukan waktu belajar di rumah agak sulit, bukan? Kenapa agak sulit?
Mungkin, sahabatpun tahu apa yang menjadi kendalanya. Apalagi cita-cita yang tinggi untuk menjadi ILMUWAN BSE sudah saya idam-idamkan.
Untuk mengatur kegiatan itu semua tentunya saya harus merancang kegiatan sebaik mungkin. Saya pikir tidak semudah apa yang telah dibayangkan sebelumnya. Apalagi untuk menjadi ILMUWAN BSE tidak semudah membalikan tangan, jika rancangan saya gagal untuk mencapai berbagai prestasi di sekolah, mungkin nanti saya akan mengecewakan berbagai pihak termasuk keluarga yang saya tinggal disana tentunya. Saya sedikit belajar dari salah satu tokoh dunia bahwa kegagalan bukan hal besar yang menghambat proses pencapaian menjadi ILMUWAN BSE melainkan suatu kegagalan adalah awal dari hasil yang sangat diimpikan tentunya.
Berbagai kegiatan telah coba saya rancang dengan usaha, dengan seiring berjalannya waktu pun diiringi dengan do’a karena saya yakin hasil nanti yang diperoleh tergantung usaha keras dan do’a sekarang. Karena usaha yang kita keluarkan adalah penggambaran hasil yang akan kita capai. Rancangan tersebut saya mulai dengan merancang waktu untuk mengerjakan tugas di rumah, mempersiapkan pelajaran untuk keesokan harinya, mengatur jadwal mengikuti organisasi, jadwal ulangan harian, dan banyak lagi.
Mengingat ketika saya sedang disibukan berorganisasi dengan kegiatannya yang serba dadakan namun tetap dikatakan penting, sedangkan tugas yang bapak dan ibu guru berikan tentu tetap harus dikerjakan karena telah menjadi suatu kewajiban sebagai seorang siswa yang masih duduk di bangku sekolah. Tentunya untuk belajar dan mengerjakan tugas memerlukan sumber referensi terpercaya untuk membantu saya dalam memahami setiap mata pelajaran, jadi sebagai siswa yang bertanggung jawab atas kewajibannya saya harus mencari sumber referensi ke perpustakaan setiap hari. Dan tetap saya tekankan bahwa saya harus menjadi ILMUWAN BSE. Namun, kadang pergi ke perpustakaan sekolah mencari berbagai referensi untuk membantu mengerjakan tugas juga tidak ingat apalagi setelah berorganisasi pasti akan pulang hampir waktu malam dan sekalipun saya ingat tentunya perpustakaan telah ditutup.
Jika tugas tidak saya cicil kerjakan dan ditumpuk  sangatlah menyulitkan, bukan?
Belum lagi tugas yang diberikan tidak hanya dari satu mata pelajaran tertentu, bahkan setiap pelajaran. Untuk mencari sumber referensi terpercaya untuk mengerjakan tugas sangatlah sulit dan tidak cukup hanya dengan satu jenis refensi saja. Jadi, jika saya tidak pergi ke perpustakaan sangatlah rugi tapi agak ribet juga karena memerlukan waktu yang cukup banyak. Saya sempat berpikir juga untuk membeli buku agar tidak terlalu sulit untuk mengerjakan tugas dan tidak perlu ribet mencari buku di perpustakaan yang memakan waktu banyak. Kadang untuk mencari satu buku saja sangat susah, harus mencari dari lemari satu ke lemari lainnya.
Namun jika saya membeli satu buku mata pelajaran tentunya tidak cukup apalagi dengan satu buku penerbit tertentu belum tentu bisa membantu untuk memahami isinya, jadi harus ada beberapa jenis buku yang berbeda penerbit dalam satu mata pelajaran. Sedangkan mata pelajaran yang dipelajari sangat banyak untuk duduk di bangku SMA.
Kita ibaratkan, jika ada tujuh belas mata pelajaran yang dipelajari lalu saya ingin membeli lima jenis buku dari penerbit yang berbeda untuk setiap mata pelajarannya berarti jumlah buku yang harus saya beli sebanyak delapan puluh lima buah. Lalu kita ibaratkan harga buku satu mata pelajaran rata-rata seratus ribu rupiah, uang yang harus saya keluarkan dalam satu tahun ajaran sebanyak delapan juta lima ratus ribu rupiah. Otomatis jumlah buku sebanyak itu belum tentu bisa saya beli dengan dompet yang tipis seperti saya.
Jadi, bagaimana tindakan saya selanjutnya?
Setelah berpikir keras, karena kegagalan bukan merupakan penghambat meraih cita jadi saya memutuskan untuk  mencari sedikit demi sedikit informasi harga buku dari internet. Namun, harga yang ditemukan di internet sangat mahal menurut saya. Belum lagi uang tersebut harus saya gunakan sehemat mungkin untuk keperluan lainnya. Jadi, saya mencari cara lain agar bisa mengefisienkan waktu belajar. Beberapa saat kemudian, google menawarkan salah satu produknya yaitu buku sekolah elektronik . Karena Buku sekolah elektronik dapat diunduh, saya mencoba mengunduhnya, ternyata buku tersebut bisa saya pergunakan dan bisa saya download sesuka hati dengan kuota yang dikeluarkan tidak begitu besar dan juga tidak terlalu menguras dompet. Buku Sekolah Elektronik menawarkan berbagai mata pelajaran tentunya dari mulai Buku Sekolah Elektronik mata pelajaran tingkat SD sampai SMA.
Siapa yang tidak senang coba, ketika seseorang mencari jarum di semak belukar ternyata jarum tersebut ditemukan dengan cara yang mudah kemudian tiba-tiba mendapat durian yang banyak dengan rasa dan bau yang enak serta lezat tentunya. Sungguh perasaan saya sangatlah senang, setelah saya menemukan Buku Sekolah Elektronik dari berbagai penerbit. Saya langsung mengunduh semua Buku Sekolah Elektronik tersebut dengan rasa senang dan tanpa batas waktu, tempat, dan dalam keadaan apapun. Apalagi alhamdulillah di sekolah saya terdapat fasilitas wifi gratis,  ya jadi saya unduh sesuka hati tentunya. Walaupun mungkin bisa jadi di perpustakaan mungkin lebih lengkap namun peminjaman buku tetap dibatasi.
Dengan adanya Buku Sekolah Elektronik, saya menjadi merasa terbantu untuk mengerjakan tugas dan belajar memahami setiap pelajaran dimanapun saya berada baik saat di kelas maupun tempat organisasi, kapanpun waktu sedang kosong saya bisa langsung membuka aplikasi BSE tersebut dari handphone yang saya miliki apalagi sekarang teknologi semakin canggih untuk setiap handphone. Dan dalam keadaan apapun saya bisa membacanya hanya dengan menyentuh dan menggeser-geser layar. Alhamdulillah, sungguh amat beruntung saya dapat hidup di zaman yang serba modern ini. Dan juga dengan adanya Buku Sekolah Elektronik, tas saya menjadi semakin ringan karena tidak perlu membawa buku kemana-mana. Rasanya saya semakin mudah untuk mencapai cita-cita saya menjadi ILMUWAN BSE.
Apalagi saya sangat ingat ketika keesokkan harinya akan ulangan biologi tetapi hari itu saya sedang mengikuti kegiatan organisasi mempersiapkan untuk mengadakan lomba. Tapi dengan adanya buku sekolah elektronik saya bisa sedikit belajar mempersiapkan untuk ulangan keesokkan harinya saat waktu yang kosong. Dengan buku sekolah elektronik akhirnya saya mendapatkan nilai diatas KKM. alhamdulillah
Saya sangat berterima kasih kepada perusahaan-perusahaan yang menciptakan Buku Sekolah Elektronik yang memudahkan saya dalam belajar. Jadi,  saya semakin yakin bahwa Allah memberikan saya jalan untuk menjadi ilmuwan BESAR SEPERTI EINSTEIN dengan BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK. Saya sadari dengan  perubahan zaman,  semakin tidak ada batasan untuk belajar dimanapun kita berada, dalam waktu kapanpun, dan dalam keadaan apapun. Walaupun saya disibukkan oleh kegiatan organisasi tapi saya tetap bisa menyempatkan belajar memahami pelajaran dengan membuka aplikasi BSE bahkan bisa digunakan bersama teman saya di sekolah. Namun jika waktunya tidak mendesak, saya juga tetap harus meluangkan waktu pergi ke perpustakaan untuk mencari referensi lebih banyak lagi. Karena buku gudangnya ilmu, membaca adalah kuncinya, dan perpustakaan adalah tempatnya serta BSE penambahnya, karena aku yakin Bisa Seperti Einstein. BSE KUADRAT, mudah..........




Tidak ada komentar:

Posting Komentar