BSE KUADRAT
Sebelum menceritakan pengalaman saya menggunakan Buku Sekolah Elektronik
yang sangat membantu saya dalam belajar, izinkan saya untuk memperkenalkan
diri. Nama saya Rostika Nurlaela Nova Maya Sofa. Saya biasa dipanggil Rostika
atau Nova. Saya sekarang duduk di kelas XI MIA 3 di SMAN 1 BALEENDAH-Bandung.
Jujur ketika dulu saya masuk dan diterima di SMA ini saya merasa sangat senang
sekaligus bangga menyelimuti perasaan saya apalagi saya duduk di kelas yang
dikatakan “unggulan”. Entah mungkin itu keberuntungan saya atau apapun itu,
namun saya hanya bersyukur atas apa yang Allah berikan karena kesempatan untuk
duduk di kelas itu pasti belum tentu dirasakan oleh teman saya yang lain di
luar sana. Maklum perasaan itu muncul di hati saya, namanya juga seorang anak desa
dari kabupaten Garut yang mencoba berhijrah dari desanya untuk menimba ilmu di
SMA yang katanya juga “SMA favorit se-kabupaten Bandung”.
“Ya, memang perasaan itu boleh muncul tapi
saya tidak boleh sombong apalagi untuk menjadi siswa yang unggul mungkin perlu
belajar yang ekstra di kelas itu” rintihan saya waktu itu. Saya akui setelah
beberapa saat saya melaksanakan proses kegiatan belajar bersama teman-teman
sekelas saya, mereka memang siswa yang unggul dan pantas untuk mendapatkan
kursi panas di kelas unggulan. Berbagai prestasi pernah mereka raih di sekolah
sebelumnya, baik dari bidang akademis maupun non akademis. Ditambah lagi tentu
saya mempunyai cita-cita menjadi ILMUWAN
BSE dan ingin mengamalkannya kelak dengan menjadi seorang dosen. Aamiin . Untuk
itu, selain bersyukur saya pun tidak ingin meninggalkan kursi panas tanpa usaha
tentunya.
Namun tentunya usaha yang asal-asalan tidak cukup,
bukan?
Dibalik perasaan senang itu, justru
saya perlu usaha yang keras dan tekad yang kuat untuk selalu berprestasi secara
sehat dan juga tidak lupa berdo’a tentunya. Do’a diri sendiri, orang tua bahkan
keluarga karena ridha allah ada pada
ridha orang tua. Di sekolah saya mengikuti berbagai ekstrakulikuler,
diantaranya mengikuti ORBIT ( Organisasi Bina Iman dan Taqwa), Pramuka, dan
Astronomi club. Dalam seminggu, saya sedikit sulit untuk mengatur waktu untuk
mengikuti ke-tiga ekstrakulikuler tersebut yang kadang kegiatannya bentrok di
hari yang sama, ya maklumlah masih dalam tahap belajar dan diantara ke-tiga ekstrakulikuler
tersebut tidak ada yang harus didahulukan dan itu berarti ke-tiga
ekstrakulikuler tersebut penting bagi saya.
Tentu saja untuk mengatur dan menentukan waktu belajar
di rumah agak sulit, bukan? Kenapa agak sulit?
Mungkin, sahabatpun tahu apa yang
menjadi kendalanya. Apalagi cita-cita yang tinggi untuk menjadi ILMUWAN BSE sudah saya idam-idamkan.
Untuk mengatur kegiatan itu semua
tentunya saya harus merancang kegiatan sebaik mungkin. Saya pikir tidak semudah
apa yang telah dibayangkan sebelumnya. Apalagi untuk menjadi ILMUWAN BSE tidak semudah membalikan
tangan, jika rancangan saya gagal untuk mencapai berbagai prestasi di sekolah,
mungkin nanti saya akan mengecewakan berbagai pihak termasuk keluarga yang saya
tinggal disana tentunya. Saya sedikit belajar dari salah satu tokoh dunia bahwa
kegagalan bukan hal besar yang menghambat proses pencapaian menjadi ILMUWAN BSE melainkan suatu kegagalan
adalah awal dari hasil yang sangat diimpikan tentunya.
Berbagai kegiatan telah coba saya
rancang dengan usaha, dengan seiring berjalannya waktu pun diiringi dengan do’a
karena saya yakin hasil nanti yang diperoleh tergantung usaha keras dan do’a
sekarang. Karena usaha yang kita keluarkan adalah penggambaran hasil yang akan
kita capai. Rancangan tersebut saya mulai dengan merancang waktu untuk
mengerjakan tugas di rumah, mempersiapkan pelajaran untuk keesokan harinya,
mengatur jadwal mengikuti organisasi, jadwal ulangan harian, dan banyak lagi.
Mengingat ketika saya sedang
disibukan berorganisasi dengan kegiatannya yang serba dadakan namun tetap
dikatakan penting, sedangkan tugas yang bapak dan ibu guru berikan tentu tetap
harus dikerjakan karena telah menjadi suatu kewajiban sebagai seorang siswa
yang masih duduk di bangku sekolah. Tentunya untuk belajar dan mengerjakan
tugas memerlukan sumber referensi terpercaya untuk membantu saya dalam memahami
setiap mata pelajaran, jadi sebagai siswa yang bertanggung jawab atas
kewajibannya saya harus mencari sumber referensi ke perpustakaan setiap hari.
Dan tetap saya tekankan bahwa saya harus menjadi ILMUWAN BSE. Namun, kadang pergi ke perpustakaan sekolah mencari
berbagai referensi untuk membantu mengerjakan tugas juga tidak ingat apalagi
setelah berorganisasi pasti akan pulang hampir waktu malam dan sekalipun saya
ingat tentunya perpustakaan telah ditutup.
Jika tugas tidak saya cicil kerjakan dan ditumpuk sangatlah menyulitkan, bukan?
Belum lagi tugas yang diberikan
tidak hanya dari satu mata pelajaran tertentu, bahkan setiap pelajaran. Untuk
mencari sumber referensi terpercaya untuk mengerjakan tugas sangatlah sulit dan
tidak cukup hanya dengan satu jenis refensi saja. Jadi, jika saya tidak pergi
ke perpustakaan sangatlah rugi tapi agak ribet juga karena memerlukan waktu
yang cukup banyak. Saya sempat berpikir juga untuk membeli buku agar tidak
terlalu sulit untuk mengerjakan tugas dan tidak perlu ribet mencari buku di
perpustakaan yang memakan waktu banyak. Kadang untuk mencari satu buku saja
sangat susah, harus mencari dari lemari satu ke lemari lainnya.
Namun jika saya membeli satu buku
mata pelajaran tentunya tidak cukup apalagi dengan satu buku penerbit tertentu
belum tentu bisa membantu untuk memahami isinya, jadi harus ada beberapa jenis
buku yang berbeda penerbit dalam satu mata pelajaran. Sedangkan mata pelajaran
yang dipelajari sangat banyak untuk duduk di bangku SMA.
Kita ibaratkan, jika ada tujuh belas
mata pelajaran yang dipelajari lalu saya ingin membeli lima jenis buku dari
penerbit yang berbeda untuk setiap mata pelajarannya berarti jumlah buku yang
harus saya beli sebanyak delapan puluh lima buah. Lalu kita ibaratkan harga
buku satu mata pelajaran rata-rata seratus ribu rupiah, uang yang harus saya
keluarkan dalam satu tahun ajaran sebanyak delapan juta lima ratus ribu rupiah.
Otomatis jumlah buku sebanyak itu belum tentu bisa saya beli dengan dompet yang
tipis seperti saya.
Jadi, bagaimana tindakan saya selanjutnya?
Setelah berpikir keras, karena
kegagalan bukan merupakan penghambat meraih cita jadi saya memutuskan
untuk mencari sedikit demi sedikit informasi
harga buku dari internet. Namun, harga yang ditemukan di internet sangat mahal
menurut saya. Belum lagi uang tersebut harus saya gunakan sehemat mungkin untuk
keperluan lainnya. Jadi, saya mencari cara lain agar bisa mengefisienkan waktu
belajar. Beberapa saat kemudian, google menawarkan salah satu produknya yaitu
buku sekolah elektronik . Karena Buku sekolah elektronik dapat diunduh, saya
mencoba mengunduhnya, ternyata buku tersebut bisa saya pergunakan dan bisa saya
download sesuka hati dengan kuota yang dikeluarkan tidak begitu besar dan juga
tidak terlalu menguras dompet. Buku Sekolah Elektronik menawarkan berbagai mata
pelajaran tentunya dari mulai Buku Sekolah Elektronik mata pelajaran tingkat SD
sampai SMA.
Siapa yang tidak senang coba, ketika
seseorang mencari jarum di semak belukar ternyata jarum tersebut ditemukan
dengan cara yang mudah kemudian tiba-tiba mendapat durian yang banyak dengan
rasa dan bau yang enak serta lezat tentunya. Sungguh perasaan saya sangatlah
senang, setelah saya menemukan Buku Sekolah Elektronik dari berbagai penerbit.
Saya langsung mengunduh semua Buku Sekolah Elektronik tersebut dengan rasa
senang dan tanpa batas waktu, tempat, dan dalam keadaan apapun. Apalagi
alhamdulillah di sekolah saya terdapat fasilitas wifi gratis, ya jadi saya unduh sesuka hati tentunya.
Walaupun mungkin bisa jadi di perpustakaan mungkin lebih lengkap namun
peminjaman buku tetap dibatasi.
Dengan adanya Buku Sekolah
Elektronik, saya menjadi merasa terbantu untuk mengerjakan tugas dan belajar memahami
setiap pelajaran dimanapun saya berada baik saat di kelas maupun tempat
organisasi, kapanpun waktu sedang kosong saya bisa langsung membuka aplikasi
BSE tersebut dari handphone yang saya miliki apalagi sekarang teknologi semakin
canggih untuk setiap handphone. Dan dalam keadaan apapun saya bisa membacanya
hanya dengan menyentuh dan menggeser-geser layar. Alhamdulillah, sungguh amat
beruntung saya dapat hidup di zaman yang serba modern ini. Dan juga dengan
adanya Buku Sekolah Elektronik, tas saya menjadi semakin ringan karena tidak
perlu membawa buku kemana-mana. Rasanya saya semakin mudah untuk mencapai
cita-cita saya menjadi ILMUWAN BSE.
Apalagi saya sangat ingat ketika
keesokkan harinya akan ulangan biologi tetapi hari itu saya sedang mengikuti
kegiatan organisasi mempersiapkan untuk mengadakan lomba. Tapi dengan adanya
buku sekolah elektronik saya bisa sedikit belajar mempersiapkan untuk ulangan
keesokkan harinya saat waktu yang kosong. Dengan buku sekolah elektronik
akhirnya saya mendapatkan nilai diatas KKM. alhamdulillah
Saya sangat berterima kasih kepada
perusahaan-perusahaan yang menciptakan Buku Sekolah Elektronik yang memudahkan
saya dalam belajar. Jadi, saya semakin
yakin bahwa Allah memberikan saya jalan untuk menjadi ilmuwan BESAR SEPERTI
EINSTEIN dengan BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK. Saya sadari dengan perubahan zaman, semakin tidak ada batasan untuk belajar
dimanapun kita berada, dalam waktu kapanpun, dan dalam keadaan apapun. Walaupun
saya disibukkan oleh kegiatan organisasi tapi saya tetap bisa menyempatkan
belajar memahami pelajaran dengan membuka aplikasi BSE bahkan bisa digunakan
bersama teman saya di sekolah. Namun jika waktunya tidak mendesak, saya juga
tetap harus meluangkan waktu pergi ke perpustakaan untuk mencari referensi
lebih banyak lagi. Karena buku gudangnya ilmu, membaca adalah kuncinya, dan
perpustakaan adalah tempatnya serta BSE penambahnya, karena aku yakin Bisa
Seperti Einstein. BSE KUADRAT, mudah..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar